CirebonMetro.com – Untuk mengetahui visi misi calon walikota dan calon wakil walikota, Komunitas Bersama Indonesia dan Attaqwa Center melaksanakan diskusi publik, Sabtu malam, 7 September 2024.
Diskusi tersebut dihadiri bakal pasangan calon Eti Herawati – Suhendrik (Beres) dan Dani Mardani – Fitria Pamungkaswati (PedatI).
Ketua Attaqwa Center Kota Cirebon, DR Ahmad Yani MAg mengatakan, acara ini membuktikan bahwasannya Attaqwa bukan sekedar tempat ibadah tapi menjadi lembaga riset, lembaga pendidikan.
Dan diskusi publik ini bagian dari edukasi kepada pemilih pemula.
“Attaqwa Center komitmen menjaga pilkada yang kondusif dan membawa kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon, karenanya mengundang ketiga Paslon,” ujar Yani.
Dilansir dari radarcirebon.disway.id. Yani menegaskan, politik itu berkaitan erat dengan kepemimpinan. Bila Kota Cirebon mau berubah, pemimpin akan sangat menentukan.
“Salah satu pemimpin yang hebat adalah yang mau berdiskusi dengan rakyatnya,” tegasnya.
Calon Walikota, Dani Mardani dalam pemaparannya menyampaikan spirit menjadi kota religius dan berkemajuan.
Menurut Dani, Kota Cirebon memiliki ptensi untuk sejahtera, memiliki derajat kesehatan, pendidikan, dan memiliki ketahanan yang baik.
Sementara itu Calon Walikota Cirebon, Eti Herawati mengatakan, persoalan Kota Cirebon bagaimana kedepan menjadi lebih baik.
Sebab, Kota Cirebon merupakan penyangga daerah sekitar dan hal itu menjadi anugerah, sekaligus potensi yang harus dioptimalkan.
“Tentu ini harus kita tempatkan pemimpin ke depan, dan menggunakan APBD sebaik mungkin.”
“Saya yakin banyak hal yang perlu diperbaiki, mulai pendidikan agama, rumah ibadah, kesehatan dan lain-lain,” ujar Eti.
Yang tidak kalah pentingnya, kata Eti, kehadiran UMKM yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Kota Cirebon.
Tahun 2025 dia berharap tidak ada lagi hambatan pembangunan. Pemerintah daerah juga harus lebih berpihak kepada masyarakat.
Seperti program Kotaku perlu dilanjutkan, begitu juga persoalan sampah juga tetap menjadi perhatian.
“Pasangan saya anak muda (Suhendrik), maka punya gagasan yang berpihak kepada anak muda,” tandasnya.
Calon Wakil Walikota, Suhendrik menyampaikan pentingnya memberikan ruang anak muda publik space yang dibutuhkan.
Begitu juga teman-teman mahasiswa bisa punya ruang aktualisasi.
“Anak muda harus diberikan ruang aktualisasi,” terangnya.
Kota Cirebon, menurut Suhendik, merupakan daerah yang sangat lengkap dibandingkan daerah lainnya.
Sebab, dengan luas wilayah kecil tapi akses publiknya sangat lengkap, kalau ditata dengan baik maka bisa menjadi kota internasional.
(Leon)